Sebenarnya telat gak sih? Telat kalo nontonnya baru sekarang? Telat disaat orang-orang sudah hampir selesai menyuarakan "Film Habibie Ainun bagus lhoh". Telat soalnya sudah dilaunching 20-12-2012 tapi baru nonton 17-01-2013? Ah sudahlah..
Itu agaknya beberapa pemikiran saya yang muncul ketika kakak saya memberikan tawaran untuk refreshing nonton Habibie Ainun. Gratis? Ayooo
Oke. Habis magrib kemarin kedatangan kakak saya langsung membuyarkan kegiatan berleha-leha petang itu.
Ayoo siap-siap! Udah ditungguin lhoh.. Ayooo ntar telat! Buruan sholatlalalalala...
*kakak nelfon temennya*
Kak, udah berangkat? 19.15 ya? Oh gitu.. Oke.. Ini lagi sholat. Tungguin yaaAda yang salah? Iya.
Orang lagi telfonan, bilang lagi sholat. haha maklum panik kali.
****************************On the way to CL********************************
Udah lumayan rame disana, barengan sama temen-temen mbak nontonnya.
Kita sampai disana 19.30 dan itu artinyaaaa TELAT! Entah berapa kali saya akan mengatakan kata-kata itu di sepanjang postingan ini. Mari kita lihat.
Karena menyadari bahwa kita TELAT, langsung buru-buru masuk. Dan lampunya sudah mati, daaan filmnya sudah dimulai. Duduk pojokan, karena hanya sisi itu yang bangkunya kosong banyak.
Nonton malam itu diawali dengan Habibie dan Ainun kecil. Kita disambut oleh ketawanya para penonton di bioskop malam itu. Bukan ngetawain kita! Bukan! Tapi karena kita hadir bersamaan dengan part ini,
Kata Habibie kurang lebih seperti itu, eh saya lupa ding.Ainun, kamu jelek dan hitam sekali, seperti gula jawa!
Itulah awal mula kenapa ada part Habibie di film ini yang berkata,
Ainun! Cantiknya… Gula jawa sudah jadi gula pasir!Lanjut.. saya begitu mendalami ceritanya.. Awal-awal pada film ini cukup menampilkan sisi humoris dari Pak Habibie. Ketika para pria yang menyukai Bu Ainun mendatanginya dengan mobil yang mewah-mewah, Pak Habibie justru berbeda. Beliau hanya naik becak. Kemudian dilanjutkan dengan part yang bikin tiap wanita di dunia melted -red lamar- di becak juga settingnya,
Ainun, saya tidak bisa menjanjikan kepadamu banyak hal. Seperti mobil, rumah, dengan segala kehidupan yang (langsung) mapan di Jerman. Tapi saya janji, akan menjadi suami terbaik untukmu”
Mau kah Ainun ikut saya ke Jerman? menemani saya sebagai teman hidup?
Rudy, aku pun tak bisa menjanjikan kalau saya selalu jadi istri yang baik, tapi.. aku berjanji akan menemanimu ke manapun kamu pergiSekarang tiba saatnya kita memasuki bagian yang dramatis sekali. ketika ibu Ainun di periksa dan ternyata menderita kanker ovarium stadium 3.
Tak saya sadari, mata saya jadi pedas, panas dan akhirnya tes.. tes... Bisa ditebak.
Rasanya saya ingin menahan jangan sampe keluar, bahkan jatuh. Namun apadaya saya tetap saja gak kuat. Sempat kakak saya yang duduk disamping saya tertawa kecil ketika melihat bayang-bayang saya yang menyeka sesuatu.
Saya dilahirkan untuk Ainun dan Ainun dilahirkan untuk saya
Ihik ihik..Teringat sebelum berangkat tadi, justru kakak saya yang sudah mempersiapkannya.
Eh.. tisu mana tisu... Katanya bakal mengharukan ntar. Eh mana sih, yaudah bawa sapu tangan ajaaSaya jawab begini, buru-buru soalnya
Ah.. Apaa sih.. Gak usah deh! Melankolis banget. Ayoo berangkat..Sepertinya saya makan omongan saya sendiri pemirsa haha
Satu pertanyaan saya tentang film ini, pada waktu di Jerman, sepertinya ada sosok gadis kecil disana. Namun setelah dewasa, kemanakah gadis tersebut, anak dari pak Habibie setelah besar hanya diperankan oleh dua laki-laki, Nah wanitanya?
Ini suasana setelah pemutaran Habibie Ainun selesai, tetep rame cuy menjelang 1 bulan launchingnya
Malam itu sepertinya tak hanya sekali kakak saya menertawakan saya, sebelum ke parkiran kami melewati portal untuk keluar mobil, saat portal itu terbuka saya dengan semangat 45 langsung berlalu saja. Dan sudah diduga, naas kepala saya kepentok portal tersebut kala menutup kembali. Agak sakit sih, tapi salah saya juga, padahal sudah jelas-jelas ada jalur tersendiri untuk pejalan kaki.
Quotes penting,
Lewatlah jalan yang sudah ditetapkan, jangan menyeleweng jika tak mau peristiwa naas terjadi pada Anda.
Bagi yang belum nonton, sebenarnya gak telat kok. Saya jujur gak nyesel gara-gara telat. Film ini membuka mata kalian generasi muda bangsa, bahwa
INDONESIA BISA JUGA!
Pak Habibie bisa bikin pesawat, Ayo bikin yang lain! :D
source |
~ Lina Irawati