bunga cantik |
Pasca sidang TAnya, persiapan sebelum wisuda gencar dilakukan. Mulai mengurus berkas kelulusan, bikin kebaya dan bla bla bla.
Saya kurang begitu exited dengan acara wisuda mbak, entah kenapa. Tak ada persiapan apapun yang saya lakukan, berbeda halnya dengan anggota keluarga yang lainnya. H-1 wisuda mbak, saya baru nyadar bahwa saya butuh baju! hahaha. Ya sebenarnya sudah punya baju, tapi ini hari istimewa. Nah! sekali lagi saya baru menyadari kalau itu hari yang istimewa. Poor you Lin!
Setelah nelfon ibu, saya mengutarakan kalau saya ingin memberi kejutan ke mbak,
bolehkah saya membelikan mbak bunga?Dan alhamdulillah ide saya disambut baik oleh ibu :*
Tak sesimpel itu, masalahnya adalah mau pergi beli bunga sama siapa? Biasanya pergi sama mbak, nah ini mau ngasih kejutan ke mbak kok malah ngajakin mbak pergi kan gak lucuu.. lagian mbak juga malam itu mau pergi gladi resik, saya smsin beberapa teman untuk meminta bantuan. Dan beberapa teman dekat adalah anggota dari paduan suara mahasiswa FSM, VOSC namanya. Mereka akan menjadi pengisi dalam acara wisuda besok, tentu saja hari itu mereka harus gladi bersih terlebih dahulu, itu artinya tidak ada teman yang bisa menemani. Lanjut ke seorang teman lainnya, dia ada kerjaan ngelesi. Oh God! Kenapa saya baru rempong sekarang? Kenapa baru sadarr?
Dengan agak kecewa perlahan memupuskan harapan untuk memberi kejutan. Namun setelah magrib, seorang wanita cantik (demi apapun kamu cantik saat itu hahahah) mengetuk pintu kamar,
LinuuuuuutttAhh.. dia membuyarkan anganku, dia adalah riza . Dia berkata bahwa malam itu dia tak jadi ada acara. Namun kendalanya adalah lampu rating motornya mati, dia agak ragu jika harus turun ke semarang bawah dengan motor itu. Singkatnya, kami tetap saja mencari bunga dengan motornya, tak ada pilihan lain. Tanganku harus beraksi (melambai-lambai saat akan belok). Sesampainya di toko bunga, kami dihadapkan pada kebingungan untuk memilih mana bunga yang harus kami pilih. Bunga memang selalu cantik. Terlintas dalam fikiranku akan cita-citaku di masa lalu, penjual bunga. Yapp, itulah cita-citaku semasa kecil, begitu indahnya dan cantiknya bunga itu.
Akhirnya, terpilihlah bunga mawar merah dan pink.. pita biru menandakan ada unsur riza disitu(katanya. haha)
Cantik bukaaan?? *.*
Lanjut, ke pusat perbelanjaan.. bla bla blaaa muter muter muteeerrr eh udah tutup aja padahal yang saya cari belum ketemu, belum ada yang cocok.
Namun saat di pusat perbelanjaan, ada berita duka, seorang temannya memberi kabar via telfon bahwa sahabat Riza beberapa hari yang lalu kecelakaan dan harus menjalani operasi besok. Oh.. saya jadi gak enak sama dia, big tengkiu banget mau menemani saya padahal kondisi dia lagi berduka *pelukin Riza*
Sesampai di kosan, kurang lebih pukul 10.00 saya ketuk pintu dan ngasih bunganya, alhamdulillah mbak seneng ..
Malem itu saya tidak mengantuk, padahal mbak sudah mengomando besok bapak ibu dateng pukul 03.00
Telfon-telfonan sama ibu, kalau saya sudah beli bunga. Cek kelengkapan juga persiapan sebelum ke acara wisuda. Hingga pukul 11.00 rasanya tak ingin menutup telfon, ingin ibu menemani walaupun via telfon. Tapi teringat kalau pagi buta bapak ibu adek harus berangkat ke semarang. Yasudah..
Waktu berlalu dan saya masih terjaga, hingga ada telfon dari ibu kalau beliau sudah memasuki area tembalang.
Saat sekeluarga berada di kamar kosan, saya sempatkan untuk tidur, hanya 15 menit. Sehabis mandi semuanya bergegas ke salon, kecuali saya karena baru mandi, padahal periasnya sudah menunggu.
Jam 5.30 pagi nyusul ke salon dan taraaa... mbak, ibu, adek cantik. saya pangling